Enter your email address below and subscribe to our newsletter

7 Kesalahan Pendaki Pemula yang Sering Berujung Bahaya

Share your love

7 Kesalahan Pendaki Pemula yang Sering Berujung Bahaya

Mendaki gunung itu seru, tapi juga penuh risiko. Banyak pendaki pemula yang berangkat hanya bermodalkan semangat tanpa persiapan matang. Alhasil, kesalahan-kesalahan kecil bisa berujung bahaya besar. Nah, kalau kamu baru mau menjajal dunia pendakian, wajib banget baca artikel ini sampai tuntas!

Kenapa Pendaki Pemula Rawan Melakukan Kesalahan?

Pendaki pemula umumnya berangkat dengan semangat tinggi, tapi minim pengalaman. Banyak yang tergoda ikut-ikutan tanpa benar-benar tahu apa yang akan dihadapi di atas gunung. Apalagi kalau gunung yang didaki setinggi Gunung Lawu dengan medan dan cuaca yang bisa berubah ekstrem.

Berikut adalah 7 kesalahan paling umum yang sering dilakukan pendaki pemula dan bagaimana menghindarinya.


1. Meremehkan Persiapan Fisik dan Mental

Kurang Latihan Fisik Bisa Jadi Masalah Besar

Gunung bukan tempat untuk coba-coba. Kalau kamu terbiasa duduk manis di depan komputer, lalu tiba-tiba nanjak 3.000 mdpl tanpa persiapan, siap-siap ngos-ngosan bahkan bisa kolaps. Latihan fisik ringan seperti jogging, naik turun tangga, atau bersepeda setidaknya dilakukan dua minggu sebelum pendakian.

Mental Siap? Jangan Cuma Ikut-ikutan

Pendakian bisa melelahkan, membosankan, bahkan menakutkan. Kalau kamu ikut hanya karena ajakan teman tanpa benar-benar siap, mentalmu bisa runtuh di tengah jalan. Akhirnya menyusahkan tim atau malah memaksa turun sebelum puncak.


2. Bawa Barang Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Bawa Rumah? Salah. Bawa Kosmetik? Apalagi

Pendaki pemula sering salah kaprah dalam membawa perlengkapan. Ada yang bawa terlalu banyak barang gak penting seperti setrika mini (serius!), makeup, sampai boneka. Ada juga yang malah gak bawa sleeping bag atau jas hujan, padahal dua itu vital banget.

Checklist wajib:

  • Jaket hangat
  • Jas hujan
  • Headlamp
  • Sleeping bag & matras
  • Air minum minimal 2 liter
  • Makanan instan & snack

atau kau juga bisa baca lebih lengkapnya Checklist Barang Bawaan Pendakian Gunung Lawu


3. Tidak Mengecek Cuaca dan Musim Pendakian

Musim Hujan = Rawan Bahaya

Jangan nekat naik saat musim hujan tanpa perlengkapan memadai. Selain jalur jadi licin, risiko hipotermia meningkat drastis. Sebaliknya, musim kemarau juga tetap perlu waspada: rawan kebakaran hutan dan dehidrasi.

Gunakan aplikasi prakiraan cuaca seperti AccuWeather atau cek informasi dari pos pendakian Gunung Lawu.


4. Mengabaikan Etika Mendaki dan Lingkungan

Buang Sampah Sembarangan = Dosa Alam

Banyak pemula yang belum tahu tentang Leave No Trace (LNT), prinsip menjaga kelestarian alam saat mendaki. Sampah plastik, sisa makanan, dan tisu basah sering ditemukan di jalur pendakian. Jangan jadi bagian dari masalah.

Checklist etika:

  • Bawa turun semua sampahmu
  • Jangan membuat coretan di batu atau pohon
  • Jangan memetik bunga Edelweiss
  • Hormati kearifan lokal & tempat-tempat sakral

5. Salah Pakai Sepatu atau Pakaian

Sandal Jepit Bukan untuk Gunung

Masih banyak pendaki pemula yang pakai sandal jepit, sepatu sneakers biasa, atau celana jeans ke gunung. Padahal, gunung butuh outfit khusus: nyaman, ringan, dan tahan cuaca.

Tips outfit:

  • Sepatu gunung anti-slip
  • Celana bahan dry-fit
  • Jaket windbreaker/waterproof
  • Kaos quick-dry
  • Topi & buff

6. Tidak Paham Navigasi dan Peta Jalur

Tersesat Karena Ikut Naluri

Jalur Gunung Lawu memang banyak pilihan: Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, Candi Cetho, hingga jalur alternatif seperti Singolangu. Tapi jangan cuma ikut-ikutan atau mengandalkan GPS yang sinyalnya nggak stabil.

Solusi:

  • Unduh peta jalur offline
  • Ikuti rambu atau marka jalur
  • Bertanya pada pendaki lain atau porter
  • Jangan pisah dari rombongan!

7. Mengabaikan Tanda-Tanda Kesehatan

Ngos-ngosan dan Pusing? Jangan Dianggap Sepele

Banyak pemula yang memaksakan diri padahal sudah merasa mual, pusing, atau sesak napas. Ini bisa jadi tanda Acute Mountain Sickness (AMS). Kalau dibiarkan, bisa berbahaya bahkan fatal.

Langkah cepat:

  • Segera istirahat di tempat aman
  • Jangan panik
  • Turun jika gejala makin parah
  • Konsultasi ke petugas basecamp jika perlu

FAQ: Pertanyaan Umum Pendaki Pemula

Q: Apakah Gunung Lawu cocok untuk pendaki pemula?

A: Cocok, tapi tetap butuh persiapan. Jalur Cemoro Sewu cenderung lebih ramah pemula, tapi tetap harus memperhatikan stamina dan perlengkapan.

Q: Apa waktu terbaik mendaki Gunung Lawu?

A: Musim kemarau antara Mei–September. Cuaca lebih stabil dan jalur tidak terlalu licin.

Q: Perlu pakai guide atau porter?

A: Untuk pemula sangat disarankan. Selain bantu bawa beban, porter bisa jadi penunjuk jalan dan penolong kalau terjadi masalah.


Kesimpulan: Belajar dari Kesalahan, Bukan Jadi Korban

Mendaki gunung, termasuk Gunung Lawu, bukan soal gaya atau keinginan naik-naik ke puncak gunung. Ini tentang kesiapan, tanggung jawab, dan respek terhadap alam. Jangan jadi pendaki yang nekat dan menyusahkan tim hanya karena kurang pengetahuan. Belajar dari 7 kesalahan di atas bisa menyelamatkan nyawa termasuk nyawamu sendiri.


Baca Juga Artikel Lainnya:

Share your love
Chaddam Mabrur
Chaddam Mabrur
Articles: 95

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Stay informed and not overwhelmed, subscribe now!