Breaking News

Enter your email address below and subscribe to our newsletter
Kalau kamu sedang mencari jalur pendakian yang penuh pesona sekaligus menguji ketahanan fisik dan mental, jalur Candi Cetho menuju puncak Gunung Lawu bisa jadi pilihan yang tepat. Jalur ini dikenal sebagai jalur paling panjang dibandingkan Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang, tapi juga paling memikat secara spiritual dan pemandangan.
Artikel ini akan membahas lengkap tentang jalur Candi Cetho, termasuk pemandangan yang akan kamu temui, tantangan yang harus dihadapi, serta tips dan informasi penting lainnya. Yuk, simak!
Jalur pendakian Candi Cetho terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah. Aksesnya bisa ditempuh dari Solo menuju Karanganyar, lalu naik ke arah Candi Cetho melalui Tawangmangu.
Total panjang jalur dari basecamp hingga puncak Hargo Dumilah mencapai ±12,3 km, menjadikannya jalur terpanjang di antara jalur resmi Gunung Lawu. Karena panjangnya, pendakian via jalur ini memakan waktu 8–10 jam tergantung kondisi fisik.
Pendakian dimulai dari kawasan Candi Cetho yang penuh nuansa sejarah dan spiritual. Bangunan kuno yang berdiri megah menjadi pembuka perjalanan yang unik.
Setelah melewati candi, kamu akan disambut dengan hamparan ladang dan hutan pinus yang meneduhkan. Udaranya sejuk, cocok untuk mengawali perjalanan panjang.
Salah satu spot favorit di jalur ini. Telaga kecil yang tenang ini sering dijadikan tempat istirahat dan bahkan bisa untuk camp pertama.
Jalur berikutnya akan membawamu ke tempat-tempat penuh nuansa mistis dan sejarah seperti Candi Kembar dan Bukit Bulak Peperangan. Di sini kamu bisa menikmati sunrise atau sekadar kontemplasi di antara kabut.
Spot legendaris yang dipercaya sebagai pasar gaib oleh sebagian masyarakat. Selain cerita mistisnya, lokasi ini juga sangat cocok untuk berkemah karena area tanahnya yang luas.
Panjang jalur adalah tantangan utama. Buat pendaki pemula, jalur ini bisa terasa sangat melelahkan. Waktu tempuh naik bisa mencapai 10 jam.
Beberapa bagian jalur terutama setelah Pos Telaga Kuning dan Candi Kembar memiliki tanjakan panjang dengan medan tanah yang licin saat hujan.
Karena lebih jarang dilalui, jalur Cetho cenderung sepi dibandingkan jalur Cemoro Sewu. Pendaki perlu lebih waspada dan siap dengan logistik serta alat navigasi.
Kabut tebal dan hujan sering turun tiba-tiba. Pendaki disarankan membawa jas hujan dan selalu mengecek prakiraan cuaca sebelum berangkat.
Pos | Jarak dari Basecamp | Keterangan |
---|---|---|
Pos 1 – Goa Putri | ±1,8 km | Jalur awal bertahap, tenang |
Pos 2 – Telaga Kuning | ±3,5 km | Spot istirahat dan camp |
Pos 3 – Candi Kembar | ±5,5 km | Suasana mistis dan hening |
Pos 4 – Bulak Peperangan | ±7,2 km | Tanjakan berat dimulai |
Pos 5 – Pasar Dieng | ±9,5 km | Spot camp luas & lapang |
Hargo Dalem | ±11,5 km | Titik temu dengan jalur lain |
Hargo Dumilah | ±12,3 km | Puncak Gunung Lawu |
Karena jaraknya panjang, pastikan tubuhmu bugar. Latihan naik turun tangga, jogging, atau hiking ringan sangat disarankan.
Karena jalur ini tidak banyak warung atau sumber air, pastikan kamu bawa:
Idealnya mulai pendakian jam 7–8 pagi agar tiba di tempat camp sebelum gelap.
Pendaki pemula sebaiknya tidak nekat solo hiking. Gunakan porter Gunung Lawu dari Jalak Lawu Backpacker yang berpengalaman di jalur Cetho.
📞 WhatsApp: +62 823-3394-3703
📷 Instagram: @jalaklawubackpacker
A: Bisa, tapi disarankan dengan persiapan fisik yang matang dan didampingi porter.
A: Sangat tidak disarankan. Jalur terlalu panjang untuk naik-turun tanpa bermalam.
A: Tidak ideal. Jalur bisa sangat licin dan kabut tebal mengganggu pandangan.
A: Telaga Kuning dan Pasar Dieng adalah dua spot camp favorit dan aman.
Jalur Candi Cetho menawarkan kombinasi antara tantangan fisik dan pengalaman spiritual. Dengan pemandangan yang luar biasa dan cerita mistis yang menyertainya, jalur ini cocok buat kamu yang ingin lebih dari sekadar pendakian biasa.
Pastikan kamu siap secara mental, fisik, dan logistik. Jangan ragu untuk menggunakan jasa porter lokal Gunung Lawu agar perjalanan lebih ringan dan aman. Dan ingat, nikmati setiap langkah karena jalur ini bukan hanya soal mencapai puncak, tapi juga tentang perjalanan jiwa.
#JalurCetho #GunungLawu #PendakianSpiritual #JalakLawuBackpacker #TipsPendakiPemula