Breaking News

Enter your email address below and subscribe to our newsletter
Bagi sebagian orang, bulan Ramadan adalah waktu untuk fokus ibadah. Tapi buat sebagian pendaki, justru menjadi tantangan spiritual dan fisik tersendiri. Apalagi kalau kamu berniat mendaki Gunung Lawu saat bulan puasa kombinasi antara naik gunung dan menahan lapar, haus, serta hawa dingin di ketinggian. Wah, kebayang nggak tuh?
Tapi tenang, mendaki sambil puasa tetap bisa dilakukan asal dengan persiapan yang tepat. Artikel ini akan membahas tips aman, waktu terbaik mendaki saat puasa, hingga perlengkapan khusus yang perlu kamu bawa. Yuk, kita bahas satu per satu!
Gunung Lawu bukan cuma tempat untuk mencari petualangan, tapi juga dikenal dengan suasana spiritualnya. Tak heran jika banyak pendaki yang merasa tenang, khusyuk, bahkan lebih fokus saat berpuasa di gunung ini.
Tapi tentu, mendaki saat puasa bukan hal yang bisa dilakukan sembarangan. Kamu tetap harus menjaga kesehatan dan keselamatan.
Agar puasamu tetap lancar dan pendakianmu aman, berikut beberapa tips yang wajib kamu perhatikan.
Jalur Cemoro Kandang cenderung lebih landai dibanding Cemoro Sewu yang curam. Kalau kamu ingin lebih santai dan hemat energi, jalur Cemoro Kandang lebih ramah untuk pendaki yang sedang berpuasa.
Waktu terbaik untuk mendaki saat puasa adalah:
Hindari mendaki di tengah hari, karena cuaca panas bisa memicu dehidrasi lebih cepat.
Jangan terburu-buru. Gunakan langkah pelan tapi stabil (slow but steady). Fokus pada napas, jangan memaksakan diri. Jika merasa pusing atau lemas, segera istirahat.
Pilih menu sahur dan buka puasa yang bergizi, tinggi kalori, dan mudah dimasak. Contohnya:
Suhu di Gunung Lawu bisa sangat dingin di malam hari, apalagi saat tubuh kekurangan energi karena berpuasa. Wajib bawa:
✅ Perlengkapan sahur & buka (bawa bekal sendiri)
✅ Kompor + gas kecil + nesting
✅ Air minimal 3 liter per orang
✅ Kurma, madu, dan makanan cepat saji
✅ Obat pribadi dan P3K
✅ Baju hangat & perlindungan dari angin
✅ Sleeping bag tebal
✅ Jadwal imsak dan buka (offline/download)
✅ Al-Qur’an kecil atau aplikasi Qur’an offline
✅ Trash bag (jangan tinggalkan sampah)
Aman jika kamu sehat, fit, dan tidak memaksakan diri. Pastikan juga membawa bekal makanan dan air yang cukup.
Kalau kamu kuat dan terbiasa, dayhike (naik-turun dalam 1 hari) bisa dilakukan. Tapi jika ingin lebih santai, camping tetap jadi pilihan nyaman untuk menjaga waktu istirahat dan buka/sahur.
Iya, jika waktu Maghrib tiba dan kamu masih dalam perjalanan, segera buka puasa dengan kurma dan air. Jangan tunda terlalu lama.
Tidak ada mushola khusus, tapi kamu bisa shalat di shelter atau lapangan datar dengan membawa sajadah ringan. Gunakan jaket sebagai pelindung angin.
Mendaki Gunung Lawu saat bulan puasa bukan hanya tentang menaklukkan ketinggian, tapi juga menaklukkan diri sendiri. Dengan persiapan yang matang dan niat yang kuat, kamu bisa menjadikan pendakian ini sebagai pengalaman spiritual yang berkesan.
Jadi, kalau kamu ingin merasakan atmosfer Ramadan yang berbeda—lebih dekat dengan alam, sunyi dari hiruk pikuk kota, dan penuh tantangan yang mendewasakan—Gunung Lawu bisa jadi tempat yang tepat.
Kami siap mendampingi pendakianmu saat puasa dengan:
✅ Jadwal khusus sahur & buka
✅ Pemandu berpengalaman & ramah
✅ Rute ringan & aman untuk puasa
✅ Pendakian santai penuh makna