Tips Mengatasi Kedinginan Saat Mendaki Lawu (Anti Masuk Angin!)

Mendaki Gunung Lawu adalah pengalaman yang luar biasa. Dengan ketinggian 3.265 mdpl, Lawu menawarkan panorama yang memukau dan udara segar khas pegunungan. Namun, satu tantangan utama yang sering dihadapi para pendaki adalah kedinginan. Bahkan, tak sedikit pendaki yang mengalami hipotermia ringan atau masuk angin karena tidak siap menghadapi suhu dingin yang ekstrem, terutama saat malam dan dini hari.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan praktis tentang tips mengatasi kedinginan saat mendaki Gunung Lawu, mulai dari persiapan sebelum pendakian, perlengkapan yang wajib dibawa, hingga kebiasaan kecil yang bisa menyelamatkanmu dari masuk angin.

Kenapa Gunung Lawu Begitu Dingin?

Gunung Lawu dikenal sebagai gunung bersejarah dan spiritual yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saat malam hari, suhu di puncaknya bisa turun hingga 5°C atau bahkan lebih rendah jika musim kemarau. Ditambah angin pegunungan yang kencang dan udara lembap, rasa dingin bisa menembus hingga ke tulang jika kamu tidak siap.

Beberapa titik yang terkenal sangat dingin di jalur pendakian antara lain:

• Jalur Cemoro Sewu: Terjal dan terbuka, angin sangat terasa
• Pos 5 – Pasar Dieng: Terkenal angker dan lembap
• Area Pesanggrahan dan Sendang Drajat: Sering berkabut dan dingin ekstrem

1. Gunakan Layering (Berpakaian Berlapis)

Salah satu cara paling efektif mengatasi kedinginan saat mendaki adalah layering, yaitu berpakaian dengan sistem berlapis:

• Base Layer (lapisan dalam): Bahan yang menyerap keringat seperti dry-fit atau wool tipis. Jangan gunakan katun karena menyimpan kelembapan.
• Mid Layer: Fleece atau jaket yang bisa menghangatkan tubuh.
• Outer Layer: Jaket waterproof atau windbreaker untuk menangkal angin dan hujan.

Dengan sistem ini, kamu bisa menyesuaikan pakaian sesuai suhu, mencegah keringat berlebih, dan tetap hangat.

2. Jangan Lupa Pelindung Kepala dan Leher

Sekitar 30% panas tubuh keluar melalui kepala. Gunakan kupluk atau buff untuk menutup kepala dan leher. Selain mencegah masuk angin, ini sangat membantu agar kamu bisa tidur nyenyak saat camping.

Buff multifungsi juga bisa digunakan untuk menutup hidung dari udara dingin dan debu.

3. Gunakan Sarung Tangan dan Kaos Kaki Tebal

Jangan anggap remeh perlindungan untuk tangan dan kaki. Gunakan sarung tangan windproof dan kaos kaki tebal (lebih dari satu lapis jika perlu). Banyak pendaki yang mengalami kaki kram atau tangan mati rasa karena lupa membawa pelengkap ini.

Jika memungkinkan, gunakan penghangat tangan dan kaki (heat pack) yang bisa kamu beli secara online. Efektif dan ringan dibawa.

4. Minum Minuman Hangat dan Cukup Air

Minuman hangat seperti wedang jahe, susu hangat, atau teh manis panas bisa membantu tubuh melawan dingin dari dalam. Jahe, khususnya, memiliki efek termogenik yang meningkatkan suhu tubuh secara alami.

Tapi ingat, tetap minum cukup air putih agar tubuh tidak dehidrasi. Kedinginan sering membuat kita lupa minum, padahal air penting untuk sirkulasi panas tubuh.

5. Makan Makanan Bergizi dan Berkalori Tinggi

Saat mendaki, tubuhmu membakar kalori lebih banyak. Makan makanan hangat yang tinggi kalori seperti:

• Nasi dan lauk hangat
• Roti isi selai kacang atau keju
• Energi bar atau cokelat

Makanan berlemak baik seperti keju atau kacang-kacangan juga bisa membantu menjaga panas tubuh lebih lama.

6. Bawa Sleeping Bag Berkualitas dan Matras

Jangan asal pilih sleeping bag. Gunakan yang sesuai dengan suhu ekstrem Lawu (minimal comfort temperature 5°C atau lower). Beberapa tips tambahan:

• Gunakan matras tebal agar tubuh tidak langsung kontak dengan tanah dingin
• Tambahkan liner atau selimut aluminium (emergency blanket) untuk menambah hangat
• Pastikan tenda tidak bocor dan tertutup rapat dari angin

7. Bergerak Secara Aktif (Tapi Jangan Sampai Berkeringat)

Bergerak ringan seperti jalan kaki di sekitar tenda atau melakukan stretching bisa membantu tubuh tetap hangat. Tapi hati-hati, jangan sampai berkeringat berlebihan karena baju basah akan membuat tubuhmu lebih dingin.

Jika kamu merasa mulai menggigil, segera ubah posisi, bergerak, atau ganti pakaian kering.

8. Jangan Tidur dengan Baju Basah

Ini kesalahan fatal yang sering dilakukan pendaki. Baju yang terkena keringat harus segera diganti sebelum tidur. Jika kamu tidur dengan baju basah, risiko hipotermia meningkat tajam.

Selalu siapkan pakaian tidur khusus yang tetap kering selama perjalanan.

9. Hindari Konsumsi Alkohol atau Obat Penenang

Beberapa orang mengira alkohol bisa menghangatkan tubuh. Padahal, alkohol justru memperluas pembuluh darah dan membuat tubuh kehilangan panas lebih cepat.

Begitu pula dengan obat tidur atau penenang. Mereka bisa membuat tubuh sulit merespons rasa dingin, yang berbahaya saat cuaca berubah drastis.

10. Gunakan Jasa Porter Profesional untuk Logistik dan Kenyamanan

Jika kamu mendaki Gunung Lawu, terutama lewat jalur seperti Cemoro Sewu atau Cetho, pertimbangkan menggunakan jasa porter. Salah satu yang paling direkomendasikan adalah Jalak Lawu Backpacker.

Kenapa Jalak Lawu Backpacker?

• Porter berpengalaman dan paham medan serta cuaca Lawu
• Menyediakan paket pendakian lengkap: tenda hangat, matras, sleeping bag
• Bisa menyiapkan minuman hangat dan makanan bergizi selama perjalanan
• Siap membantu jika kamu mengalami tanda-tanda kedinginan berlebihan

📷 Instagram: [@jalaklawubackpacker]

Tanda-Tanda Hipotermia yang Harus Diwaspadai

Hipotermia adalah kondisi darurat yang terjadi saat suhu tubuh turun di bawah 35°C. Gejalanya meliputi:

• Menggigil tak terkendali
• Bibir membiru, kulit pucat
• Sulit berbicara atau berpikir
• Lemas berlebihan

Jika kamu atau temanmu mengalami hal ini, segera masuk ke dalam tenda, ganti pakaian kering, minum yang hangat, dan kontak bantuan jika perlu.

Kesimpulan

Kedinginan saat mendaki Gunung Lawu bukan hal sepele. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan gangguan serius seperti masuk angin hingga hipotermia. Dengan menerapkan 10 tips mengatasi kedinginan saat mendaki Lawu di atas, kamu bisa mendaki dengan lebih nyaman, aman, dan menikmati keindahan Lawu sepenuhnya.

Gunakan perlengkapan yang tepat, konsumsi makanan dan minuman hangat, serta jangan ragu menggunakan jasa porter profesional seperti Jalak Lawu Backpacker untuk pengalaman mendaki yang lebih tenang dan hangat.

Selamat mendaki, tetap hangat, dan jangan sampai masuk angin!